Jumat, 08 April 2011

LIGA PRIMER INDONESIA

Liga Primer Indonesia, disingkat LPI (bahasa Inggris: Indonesia Premier League) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional di Indonesia yang diselenggarakan sejak 2011. LPI diselenggarakan oleh PT Liga Primer Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. LPI tidak berafiliasi dengan PSSI, sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga Super Indonesia yang diselenggarakan oleh PSSI.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Kontroversi
o 1.1 Dasar hukum
o 1.2 Sanksi PSSI
o 1.3 Izin penyelenggaraan pertandingan
* 2 Format kompetisi
* 3 Televisi penyiar
* 4 Musim Perdana
* 5 Referensi
* 6 Pranala luar

[sunting] Kontroversi

Karena tidak direstui PSSI,[5] LPI menghadapi berbagai kontroversi terkait rencana penyelenggaraannya, diantaranya dasar hukum, ancaman PSSI terhadap klub, pemain, pelatih, dan perangkat pertandingan, serta perizinan Polri.
[sunting] Dasar hukum

PSSI menganggap penyelenggaran LPI ilegal karena tidak memiliki izin dari asosiasi sepakbola tersebut.[6] Akan tetapi pihak LPI menyatakan bahwa penyelenggaraan LPI tidak melanggar hukum karena sesuai dengan rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional yang dilaksanakan di Malang pada Maret 2010.[7][8] Konsorsium LPI juga menyatakan sudah beberapa kali mencoba berkoordinasi dan meminta izin kepada PSSI,[9][10][11][12] namun PSSI bersikap menutup diri terhadap penyelenggaraan LPI.[13] PSSI memaparkan secara panjang lebar alasan mengapa LPI melawan hukum,[6], namun tidak pernah menjelaskan alasan mengapa mereka tidak merestui LPI, kecuali menyebut LPI sebagai "kompetisi ecek-ecek",[14] "tarkam",[15] dan "banci."[16] LPI akhirnya mendapatkan izin dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.[17]
[sunting] Sanksi PSSI

PSSI mengancam menghukum berat semua klub, pemain, dan perangkat pertandingan yang terlibat di liga ini. Diantara ancaman yang dilontarkan PSSI, klub Liga Super Indonesia yang terlibat LPI akan didegradasi ke divisi satu.[18] dan diminta mengembalikan aset-aset PSSI.[19] Empat klub LPI yang diancam menyatakan tidak takut dengan ancaman PSSI tersebut.[20][21][22][23]

Pemain yang terlibat LPI juga diancam tidak dapat memperkuat timnas.[24] Keputusan tersebut ditentang oleh beberapa pihak, termasuk Menpora,[25] Anggota Komisi X DPR RI Angelina Sondakh,[26] dan Wakil Ketua DPR Pramono Anung.[24] Meski PSSI mengeluarkan ancaman tersebut, Badan Tim Nasional tetap memanggil beberapa pemain dari klub-klub anggota LPI untuk seleksi timnas U-23 yang disiapkan untuk Sea Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.[27]

Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl juga menyatakan tidak akan memanggil pemain yang bermain di LPI dengan alasan "pemain yang tampil di kompetisi yang tidak diakui oleh FIFA, tidak bisa tampil di timnas."[28] Padahal statuta FIFA hanya menyatakan bahwa "setiap orang yang memegang kewarganegaraan permanen yang tidak tergantung pada masa tinggal di negara tertentu memenuhi syarat untuk bermain mewakili tim nasional asosiasi negara itu."[29]

Tidak cukup dengan klub dan pemain, pelatih klub-klub LPI diancam dicabut lisensinya.[30] Selain itu, PSSI juga mengancam wasit yang terlibat dalam penyelenggaraan LPI dengan sanksi FIFA dan pencabutan lisensi.[31][32] [33]
[sunting] Izin penyelenggaraan pertandingan
Laga perdana di Stadion Manahan Solo

Pertandingan perdana di Stadion Manahan Solo antara Solo FC melawan Persema hampir tidak dapat dilangsungkan karena tidak mendapat izin dari Polri.[34] Menurut UU, segala macam acara yang berpotensi pada kericuhan massa harus mendapat izin tertulis dari Polri, termasuk penyelenggaraan pertandingan sepakbola. Polri beralasan mereka tidak dapat memberi izin pertandingan LPI karena PSSI tidak memberikan rekomendasi.[34] Desakan publik membuat Menpora mengadakan mediasi dengan mengundang PSSI, LPI, dan Polri,[35] akan tetapi tidak satu pun perwakilan PSSI hadir di pertemuan tersebut.[36] Menpora kemudian menyatakan penyelenggaraan LPI tidak membutuhkan izin PSSI, melainkan hanya membutuhkan izin Badan Olahraga Profesional Indonesia. Polri akhirnya memberikan izin pertandingan setelah BOPI memberikan rekomendasi.[17] Belakangan diketahui bahwa PSSI cabang Kota Solo yang diketuai oleh F.X. Hadi Rudyatmo (sekaligus ketua Persis Solo) memberikan rekomendasi kepada Polresta Surakarta untuk memberikan izin pertandingan LPI, meskipun hal tersebut bertentangan dengan pengurus PSSI pusat.[37]
[sunting] Format kompetisi

LPI menggunakan format kompetisi penuh. Setiap tim akan menghadapi tim lawan yang sama sebanyak 2 kali dalam 1 musim melalui pertandingan kandang dan tandang. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 36 pertandingan.
[sunting] Televisi penyiar

LPI pertama kali disiarkan oleh Indosiar.[1] Indosiar akan menyiarkan secara langsung 68 pertandingan pada setiap hari Sabtu dan Minggu sore.[38] MetroTV juga sempat menyiarkan 1 pertandingan pada pekan pertama.[39] Pada pertengahan Februari 2011, Trans TV dan Trans7 menyusul diumumkan sebagai televisi pemegang hak siar kedua. Trans TV dan Trans7 akan menyiarkan 68 pertandingan pada setiap hari Sabtu dan Minggu malam. Akan tetapi pada pertengahan Maret 2011, Trans Corp (Trans TV dan Trans7) memutuskan kontrak dengan pihan LPI karena alasan rating dan sponsor[rujukan?].
[sunting] Musim Perdana

LPI musim pertama diikuti oleh 19 klub peserta sebagai berikut:

* Atjeh United
* Bali Devata
* Bandung FC
* Batavia Union
* Bintang Medan
* Bogor Raya
* Cendrawasih Papua



* Jakarta FC 1928
* Manado United
* Medan Chiefs
* Minangkabau FC
* Persebaya 1927
* Persema



* Persibo
* PSM
* Real Mataram
* Semarang United
* Solo FC
* Tangerang Wolves

[sunting] Referensi

1. ^ a b LPI Tayang di Indosiar
2. ^ Metro TV Siarkan Langsung Laga Ketiga LPI
3. ^ LPI Tayang di Trans TV
4. ^ LPI Tayang di Trans TV
5. ^ Antonius Bramantoro. "Kompetisi Liga Primer Indonesia Tetap Jalan Meski Tanpa Restu PSSI", Tribunnews, 11 Oktober 2010. Diakses pada 7 Januari 2011.
6. ^ a b "Kompetisi Di Luar Regulasi PSSI : Ilegal!", PSSI, 3 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
7. ^ "LPI Tak Gentar Dilaporkan PSSI", Kompas, 5 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
8. ^ "Abi: LPI adalah Amanat KSN", Republika, 5 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
9. ^ "PSSI Tolak Surat LPI", Riau Pos, 6 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
10. ^ "PSSI Tidak Berikan Izin", Harian Sumut Pos, 20 September 2010. Diakses pada 7 Januari 2011.
11. ^ "Upss.. LPI Sudah Sempat Konsultasi dengan Andi Darussalam", Republika, 5 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
12. ^ "LPI Menyiapkan "Fee" untuk PSSI", Kompas, 4 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
13. ^ "PSSI Menutup Diri Soal Liga Primer", Tempointeraktif, 6 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
14. ^ "PSSI Sebut LPI Kompetisi Ecek-Ecek", Tempointeraktif, 24 Oktober 2010. Diakses pada 7 Januari 2011.
15. ^ "PSSI: "LPI Sama dengan Tarkam"", Yahoo! Indonesia, 1 Oktober 2010. Diakses pada 7 Januari 2011.
16. ^ "Nugraha: LPI Kompetisi Banci!", Kompas, 30 Desember 2010. Diakses pada 7 Januari 2011.
17. ^ a b Andreas Nugroho. "Pemerintah izinkan Liga Primer", BBC Indonesia, 6 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
18. ^ "Ikut LPI, Tiga Klub Superliga Didegradasi", Goal.com, 30 Desember 2010. Diakses pada 7 Januari 2011.
19. ^ "Persema Malang: Gajayana Milik Kami", Republika, 4 Januari 2011.
20. ^ "Soal Ancaman Sanksi, Persema Jawab Tuntas PSSI", Republika, 4 Januari 2011.
21. ^ "Pengurus PSM: Terserah, Apapun Keputusan PSSI", Republika, 4 Januari 2011.
22. ^ "Abaikan Ancaman, Persebaya Mantap Ikut LPI", Goal.com, 27 September 2010.
23. ^ "Demi LPI, Persibo Abaikan Surat PT LI", Goal.com, 6 Januari 2011.
24. ^ a b "Haramkah Pemain LPI Masuk Timnas?", Kompas, 4 Januari 2011.
25. ^ "Menegpora: Irfan Bachdim Tetap Bisa Perkuat Timnas", Liputan 6, 4 Januari 2011.
26. ^ "Angelina: Jangan Politisasi PSSI-LPI, Semakin Banyak Liga Semakin Baik", Republika, 6 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
27. ^ "PSSI Panggil 84 Pemain U-23, Ada Kim & Irfan", Vivanews, 4 Januari 2011.
28. ^ "Alfred Riedl Tak Akan Panggil Pemain Yang Tampil Di Liga Ilegal", PSSI, 6 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
29. ^ "Chapter VII. Eligibility to play for representative teams. Article 15. Principle". FIFA Statutes August 2010 edition. FIFA. hlm. 66. http://www.fifa.com/mm/document/affederation/federation/standard_statutes_en_1609.pdf. Diakses pada 7 Januari 2011. "Any person holding a permanent nationality that is not dependent on residence in a certain country is eligible to play for the representative teams of the Association of that country."
30. ^ "PSSI Cabut Lisensi 8 Pelatih Klub Liga Primer", Vivanews, 4 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
31. ^ "PSSI: Wasit LPI Bakal Disanksi FIFA", Berita Jatim, 21 November 2010. Diakses pada 7 Januari 2011.
32. ^ "Komdis PSSI Hukum Perangkat Pertandingan LPI", Republika, 2 Desember 2010. Diakses pada 7 Januari 2011.
33. ^ "Editorial: FIFA Weigh In On Indonesian "Rebel League", But They Are Missing The Point", Goal.com International, 18 Januari 2011. Diakses pada 19 Januari 2011.
34. ^ a b "Polri Belum Keluarkan Izin LPI", Tempointeraktif, 5 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
35. ^ "Menpora Siap Mediasi LPI-PSSI", Tempointeraktif, 5 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
36. ^ "Mediasi dengan LPI, eh..PSSI tak Hadir", Republika, 6 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
37. ^ "Ketua PSSI Solo Siap Dipecat", Suara Merdeka, 6 Januari 2011. Diakses pada 7 Januari 2011.
38. ^ Indosiar Akan Siarkan 68 Pertandingan Liga Primer Indonesia
39. ^ Tweet dari twitter resmi LPI

[sunting] Pranala luar

* Situs web resmi Liga Primer Indonesia
* Liga Primer Indonesia di Facebook
* Liga Primer Indonesia di Twitter
* Situs web tidak resmi Liga Primer Indonesia

[sembunyikan]
l • b • s
Liga Primer Indonesia
Tim 2011
Atjeh United · Bali Devata · Bandung FC · Batavia Union · Bintang Medan · Bogor Raya · Cendrawasih Papua · Jakarta FC 1928 · Manado United · Medan Chiefs · Minangkabau FC · Persebaya 1927 · Persema · Persibo · PSM · Real Mataram · Semarang United · Solo FC · Tangerang Wolves
Musim
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar